Monday, April 29, 2013

Keyakinanku pada NRGLab


Pada publikasi terakhir, saya menyebutkan sasaran saya untuk proyek bersama dengan NRGLab Pte Ltd. Saya berniat membuka pasar energi murah untuk setiap insan manusia di Bumi ini. Baik dikehendaki atau tidak, kita semua melalui kegiatan-kegiatan bisnis atau pembelian barang dan jasa, atau melalui cara-cara lain apapun, terlibat dalam proses produksi energi. Secara bersama-sama dengan pasar energi (energy market) yang sesungguhnya, sebuah pasar derivatif (saham, indeks, quote, pinjaman, dsb,) telah terbentuk. Banyak perantara keuangan mengaitkan kehidupan kita sehari-hari dengan derivatif-derivatif rumit mereka.


Saat ini, semua uang yang ada di dunia ada dalam energi dan perdagangan derivatif. Perdagangan, pertukaran, bank .... kita berada dalam sebuah perkawinan tak berimbang dengan “mafia energi” ini. Adakah yang tahu pangsa energi dan derivatif dalam GDP dunia? 50%? Salah, 90!

Gagasan saya adalah agar orang tidak lagi terpaksa memanfaatkan pelayanan dari mereka yang memonopoli energi dan perusahaan-perusahaan global. Sebaliknya, mereka dapat memproduksi energi mereka sendiri. NRGLab akan mengembalikan margin “energi” dan membayar untuk pelayanan kembali kepada masyarakat, misalnya, melalui obat-obatan, ilmu, proyek-proyek pendidikan, kegiatan-kegiatan amal, dsb. Penolakan atas “kebohongan” dan kebanggaan akan menjadi hal yang menguntungkan dalam “bisnis”. Begitu banyak hal terbangun atas saran-saran, kebohongan dan membohongi diri. Akibat krisis global, energi murah yang ada saat ini akan memungkinkan tumbuhnya pasar baru bagi hubungan bisnis langsung.

Negara mana yang akan menjadi lingkungan “energi” bebas pertama? Andalah yang memilih! Mungkin saja itu menjadi negara yang Anda cintai, tempat Anda dilahirkan!

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris. Artikel asli diterbitkan pada 26 Maret 2013 di http://annie65j.blogspot.sg/2013/03/my-belief-in-nrglab.html

[nrglab, nrglab pte ltd, nrglab singapore, nrglab сингапур, ana shell, anastasia samoylova, anastasia samoylova nrglab, sh-box, environment, pollution, energy project, research council, research council nrglab, nrglabs, listrik murah, listrik indonesia]

Thursday, April 25, 2013

Smart, bold investing to revolutionize third-world energy


The energy industry has grown immensely over the past several years. Originally, only a few innovators were responsible for thinking “outside the box” and developing new sources of energy. Today, however, green-energy has become a focal point of big businesses as they attempt to corner an emerging market.
Most financial forecasters agree that a cost-effective alternative to today’s obsolete energy infrastructure will result in the regionalization, and democratization, of energy demand. The question is: which company will be the first to make the big breakthrough?
NRGLab created the SH-box in preparation for this impending transition. Powered by poly-crystalline technology, the SH-box generates affordable electricity from geothermal heat for as little as $.03 per kW, all while leaving absolutely no carbon footprint on the planet! 

Today, over 1.5 billion people still don’t have regular access to electricity. Developing nations are struggling to play catch-up with the rest of the world. Despite the rise in Hybrid vehicle sales and pressure on policy makers to introduce aggressive climate change legislation, the market simply hasn’t reached lesser-developed countries like those of sub-Saharan Africa. Even across East Asia, nearly 1.1 billion people still rely on solid fuels, like coal or biomass, to satisfy their cooking needs. 74% of people residing in sub-Saharan African countries don’t have access to electricity, compared to only 28% of the Western world. Access to fossil-fuels is equally scarce. 91% don’t have the necessary infrastructure in place to supply their populations with adequate gas and oil for mass transit.
Private investors and charity organizations have supported these struggling countries to date, yet opportunities for individuals to invest are quickly dwindling. A lack of established institutions capable of fulfilling basic capital requirements, coupled with a lack of interest in investing in an unpredictable, unproven market, has made brining energy to the third world that much more difficult.
No matter. NRGLab is up to the challenge. People forget that innovative fields, such as microfinance, which is now estimated to be worth $40 billion, originally required $20 billion in subsidies to support the development of lending algorithms which eventually became investment-worthy opportunities and made savvy investors look like fortune tellers. (Not to mention, it made them millionaires) Similarly, in order to revolutionize our energy infrastructure and turn electricity into a globally-accessible commodity, a few bold investors are going to have to come forward and join forces with NRGLab.
Check out nrglab.asia to learn more about the SH-box and how we’re trying to empower the world with reliable, clean energy.
[  NRGLab, nrglab singapore, nrglab сингапур, research council, research council nrglab, sh-box, nrglab sh-box, ana shell sh-box, ana shell, nrglab pte ltd ] 

Monday, April 22, 2013

我的NRGLab项目目标


NRGLab私人有限公司邀请,我来到了新加坡。在我抵达之前我的合作伙伴带着他们的团队已对该公司进行了考察但时间实在太短了。在我参与公司活动以来的两个月里我一直与来自以色列的Ana ShellZeev Drori通过 Skype保持着联系。在此次能源项目的进展过程中,我与公司的所有员工都有过沟通。因此,这个项目对我来说意义重大;现在,我对此项目的积极看法不断地在增加。我不曾向公司就酬劳或正式职位提过任何要求。我们决定成立一个研究委员会,而我将以志愿者的身份参与其中。


此时此刻,我身在新加坡,帮助团队组建委员会,这将是一个由遍布全球的各公司科学家组成的团队。我的联系人每周都在大幅增加,在此要特别感谢印度尼西亚、马来西亚、波兰、巴基斯坦、印度等国能源公司代表所做的努力。我收到了来自商人、政治家和一些痴迷的人发来的信息。在今年春天和夏天,我的目标是组成包括研究委员会在内的工作团队,如此一来,在今年十月即将召开的第一次大会上,我们就能确定开办新工厂、组织新结构的战略。上个月公司已决定扩大生产线,为私人市场开发5千瓦/小时和8千瓦/小时的SH-box(多晶体发电机),因此这项新业务的发展战略是极其重要的。

我建议公司管理层采用简单和浅显易懂的战略,以便让来自世界各国的每个普通商人都能参与到这个项目中来。为了防止全球级玩家窃取这项技术,我们应当把更多的权利交到私人手中。如果有人想投资一千美元,我们也应该给他或她这个机会。一千美元可以购买5千瓦/小时SH-box多晶体发电机20%。因此,五个邻居可以联合起来,每个家庭就相当于购买了一个1千瓦/小时的发电机。在这种情况下一个亚洲家庭每千瓦就可以节省15美分一年节省的电费就远远超出了一千美元每个人都应该清楚这个逻辑——选择SH-box多晶体发电机),每个人每年都可以使 用价值1,500美元的能源同时节省1,300美元。我的想法也应该得到清楚的阐释——我们需要给每个人使用这项技术的机会。同时,我将寻找各种论据依据,说服公司向每个人开放廉价能源市场,因为这将是一项人道主义事业,它可以让社会变得更公平。如果你支持我的想法,请发电子邮件给我: annie65j@gmail.com


从英文版翻译而来。原文于2013年3月26日发表在 http://annie65j.blogspot.sg/2013/03/my-goal-for-project-with-nrglab.html

[ 新技术, NRGLab 项目, sh-box, research council, nrglab сингапур, nrglab singapore, nrglab, energy project, annie j, ana shell, nrglab pte ltd ]

Thursday, April 18, 2013

Tujuan Saya untuk Proyek NRGLab


Saya datang ke Singapura atas undangan dari NRGLab Pte Ltd. Kerja sama saya dengan tim mereka terjalin sebelum saya kedatangan saya dalam waktu yang relatif singkat. Saya berhubungan dengan Ana Shell dan Zeev Drori dari Israel melalui Skype selama dua bulan untuk membicarakan tentang partisipasi saya dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Saya berkomunikasi dengan semua anggota perusahaan berkaitan dengan kemajuan proyek energi mereka. Bagi saya, proyek ini sangat logis; sekarang justru saya semakin berpikir positif. Saya tidak menanyakan tentang gaji maupun jabatan saya dalam perusahaan ini. Kami menyepakati bahwa saya terlibat dalam Dewan Riset sebagai seorang relawan.


Saat ini, di Singapura, saya membantu membentuk Dewan yang terdiri dari para ilmuwan dari berbagai perusahaan di seluruh dunia ini. Kontak saya terus berkembang pesat setiap minggunya karena aplikasi-aplikasi dari berbagai perwakilan perusahaan energi di Indonesia, Malaysia, Polandia, India, dll. Para pengusaha, tokoh politik, dan ‘orang gila’ mengirimi saya pesan. Target saya untuk musim semi ini adalah membentuk kelompok kerja (Pokja) dalam Dewan Riset sehingga pada pertemuan pertama di bulan Oktober nanti, kami akan mampu menentukan Strategi pabrikasi pembangkit listrik baru dan strukturnya. Pengembangan strategi bisnis baru ini sangat penting, mengingat perusahaan memutuskan untuk mengembangkan lini produknya bulan lalu. Perusahaan akan mengembangkan SH-box berkapasitas 5 dan 8 kW/h untuk pangsa pasar pribadi.

Saya menyarankan sebuah strategi sederhana dan nyata pada manajemen perusahaan, yang memungkinkan setiap pebisnis kebanyakan dari setiap negara dapat ikut serta dalam proyek ini. Untuk mencegah pemain global mencuri teknologi ini, lebih banyak hak cipta yang harus dijual kepada tangan-tangan swasta. Kita harus memberikan kesempatan pada setiap orang yang ingin menginvestasikan seribu dolar sekalipun. Toh Anda dapat membeli 20% SH-box berdaya 5 kW/h dengan uang seribu dolar. Lima orang bertetangga dapat bergabung dan membeli generator berdaya 1 kW/h untuk setiap keluarga. Dalam hal ini, setiap keluarga di Asia dapat menghemat hingga 15 sen per kW-dalam setahun. Angka ini berarti lebih dari seribu dolar dalam setahun! Logikanya jelas bagi semua orang – seseorang dengan sebuah SH-box dapat menerima energi senilai $1.500 per tahun dan menghemat $1.300 setiap tahunnya. Pendapat saya pun seharusnya sangat jelas, bahwa kita perlu memberi kesempatan pada setiap orang untuk menggunakan teknologi ini. Dan saya mempunyai argumentasi meyakinkan agar perusahaan membuka pasar energi murah bagi siapa pun, karena ini sangat manusiawi dan  berkeadilan sosial. Bila Anda pun sependapat dengan ide saya, silakan kirim surat-e kepada saya: annie65j@gmail.com.

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris. Artikel asli diterbitkan pada 25 Maret 2013 di http://annie65j.blogspot.sg/2013/03/my-goal-for-project-with-nrglab.html

[ listrik murah, proyek nrglab, listrik indonesia, sh-box, research council nrglab, nrglab, nrglab singapore, nrglab сингапур, energy project ]

Wednesday, April 17, 2013

NRGLab and global warming


Global warming remains a hot-button issue, despite data heavily favoring its existence. Scientists seem to surface from every nook and cranny to take a position on the issue. Either yes – post-industrial greenhouse gases have led to the rapid deterioration of our O-zone and warming of our planet. Or, no – our planet has, over millions of years, undergone a series of transitional periods from ice-ages to hot-summers, and global warming’s just another one of nature’s faces.


The Economist, a newspaper focusing on international politics and business news, has stirred the debate once again with the publishing of a recent article citing a flat-lining of Earth’s surface temperature over the last two decades, despite carbon emissions spiraling out of control. Conspiracy theorists and skeptics alike celebrated the article as a major victory in their war against common-sense science. But wait – not so fast.
Scientists like Virginie Guemas of the Catalan Institute of Climate Sciences in Barcelona have been quick to offer evidence refuting The Economist’s article. This past weekend, Guemas blamed the ocean for concealing some aspects of global warming. Roughly a third, in fact. 30% of warming has been absorbed by the deepest, darkest depths of our oceans. (Like wearing dark clothes on a hot day) The planet is still getting warmer. The oceans merely offer the temporary illusion that temperatures have flat-lined. By 2020, Guemas believes the heat will rise, and then the fury will really be felt. More vicious hurricanes. Taller tsunamis. Drought. Famine. The list of apocalyptic scenarios goes on, and on...

The Economist’s article centers on “climate sensitivity,” or variations in air temperature in relation to the change in radioactive forcing (RF), and the responsiveness of our ecosystem to this change. The article rebuffed the popular belief that greenhouse gases have more than doubled since the 18th century Industrial Revolution. Most scientists agree that carbon dioxide levels have devastated the atmosphere; the extent of that devastation, compared to the planet’s periods of natural climate change, has yet to proven though.

The debate rages on. Politicians, however, seem to have come to the consensus that pumping CO2 into the air we breathe is a bad thing. Three years ago, governments around the world united to seriouisly address climate change. They agreed to work towards lowering the rate of global warming by 2 degrees Celsius by the year 2015. Yet, even if this goal is reached, the damage we’ve done to the planet may be irreparable. The ice caps have all but melted. Super-storms have ravaged our Coastlines, coasting tax-payers BILLIONS in relief.

2 degrees might not be enough. So what will be? Scientists are working towards an answer. In the meantime, the scientists at NRGLab are developing a pragmatic solution to global warming. The SH-box, for example, has the potential to wean society off of fossil fuels, drastically reducing the amount of carbon dioxide in the atmosphere and thus the rate of warming. By harnessing the geothermal power of crystals, the SH-box is not only clean, but renewable, too.

So forget 2 degrees! Forget the global warming debate altogether! The fact remains – oil is in a limited supply. There’s only so much of it sitting beneath our feet. Once the wells have been tapped and the Earth sapped dry, where will we be? Will society be reduced to one big Hollywood movie – ruled by gangs of post-apocalyptic survivors?

Not if NRGLab has anything to say about it! To learn more about how we plan on revamping an outdated energy infrastructure, visit nrglab.asia.com and join us in saving the planet. 

[ sh-box, research council, nrglab сингапур, nrglab, listrik murah, environment, research council nrglab, listrik indonesia, energy project ]

Monday, April 1, 2013

SH-box: karena terkadang cuaca mendung, hujan dan tak berangin


Mereka yang menentang energi alternatif, yaitu perusahaan-perusahaan minyak dan perusahaan lain yang kini paling rentan dirugikan secara finansial, dengan cepat menunjuk beberapa kelemahan dari opsi-opsi yang ada saat ini.  Mobil listrik tidak memiliki jangkauan yang cukup jauh. Panel solar tidak berguna saat cuaca buruk. Kincir angin tidak praktis dan merusak pemandangan, serta hanya efektif saat cuaca buruk.   Tentu saja ada pendapat bertentangan tentang sikap apa yang sebaiknya diambil oleh dunia, bahkan di antara para pemerhati lingkungan sekalipun. Tenaga matahari.  Tenaga angin. Tenaga nuklir. Tenaga hidrogen. Daftarnya masih bertambah, terus, dan terus, dan terus...


Namun, setiap poin yang diajukan mereka yang skeptis tersebut benar adanya. Panel solar sangat terbatas karena ketergantungannya pada sel-sel fotovoltaik.  Angin tidak menghasilkan cukup energi untuk memenuhi permintaan energi  yang luar biasa tinggi.  Nuklir berbahaya (Baca: Japanese meltdown). Hidrogen terlalu mahal. Lalu, apakah kita menyerah saja dan tetap bertahan dengan infrastruktur yang masanya pasti akan habis, menunggu sampai minyak bumi kering, langit gelap, air tercemar, dan bumi perlahan mati?

Di NRGLab, jawaban tegasnya adalah, "Tidak sama sekali!" Berbasis di luar Singapura, NRGLab telah mengembangkan teknologi poli-kristalin untuk menghasilkan listrik berbiaya rendah dari panas bumi. Generator mandiri (self-contained) yang disebut SH-Box menghasilkan listrik dengan biaya sekecil $0,03 per kW, dan tanpa emisi karbon sama sekali! Selain itu, SH-box mampu bekerja selama sepuluh tahun lebih. Masa hidupnya akan lebih lama dari ponsel atau mobil Anda,  dari benda-benda yang dibuat dalam dunia serba pakai-buang ini. Tapi tidak demikian  dengan SH-box. Bahkan SH-box tidak perlu dipasang di atap rumah Anda.  SH-box bisa dipasang di mana saja dan dipadukan dengan jaringan listrik apapun yang ada.

Apakah Anda mulai merasa tertarik?  Ingin tahu lebih banyak?  Kunjungi NRGLab di YouTube dengan mencari "NRGLAB". Anda bahkan bisa mendapatkan salinan business plan mereka di sini: http://nrglab.asia/images/NRGLAB_Str...3_SH_Boxes.pdf

NRGLab berupaya menciptakan masa depan terbarukan, dapat diandalkan, dan berkelanjutan bagi miliaran orang di seluruh planet bumi. Yang diperlukan hanyalah pemikiran inovatif. Untungnya, para ilmuwan dan mitra di NRGLab memiliki kedua hal tersebut secara melimpah.


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris. Artikel asli diterbitkan pada 4 Maret 2013 di http://officialnrglab.wordpress.com/2013/03/04/the-sh-box-because-sometimes-its-cloudy-rainy-and-windless/

[ listrik indonesia, listrik murah, nrglab, nrglab pte ltd, nrglab singapore, nrglab сингапур, research council, sh-box, energy project, ana shell ]